Dua kandidat vaksin yang dikembangkan China National Biotec Group (CNBG) anak perusahaan Sinopharm dan yang ketiga dikembangkan oleh Sinovac Biotech telah digunakan untuk program darurat.
Vaksin Sinopharm memiliki kemanjuran 86% melawan COVID-19, menurut pejabat Mesir dan UEA, setelah Kairo menyelesaikan uji klinis.
Sebanyak 60.000 di seluruh dunia telah menggunakan vaksin Sinopharm, termasuk sukarelawan di Argentina, Rusia dan Arab Saudi.
Saat pengumuman persetujuan penggunaan vaksin tersebut untuk masyarakat umum, belum ada data kemanjuran rinci dari vaksin yang dikembangkan perusahaan yang berkantor pusat di Beijing.
Yordania menyetujui penggunaan vaksin asal China, Sinopharm untuk penggunaan darurat, setelah sebelumnya memberi lampu hijau pada Pfizer-BioNTech.
Sebanyak 6 juta dosis vaksin Sinovac dari China dalam bentuk bahan baku atau bulk juga telah tiba di Indonesia pada hari ini.
Kantor berita resmi Vietnam melaporkan, keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm dikeluarkan oleh kementerian kesehatan.
Vietnam menyetujui vaksin Sinopharm China untuk penggunaan darurat melawan COVID-19 pada awal Juni.
Vaksinasi Gotong Royong melalui perusahaan hanya menggunakan vaksin Sinopharm dengan sasaran sekitar 7.5 juta penduduk usia diatas 18 tahun